Sabtu, 28 November 2009

MEMILIH BUNGA UNTUK KEKASIH

Anda berencana mengirim seikat mawar merah buat si dia di hari Valentine dari sebuah toko bunga? Kejutan manis yang Anda kirimkan di pagi hari Valentine bisa jadi ditanggapi dingin-dingin saja oleh si dia. Bukan tak mungkin rencana romantis pun jadi berantakan. Coba simak dulu tips berikut ini!

Hampir semua pria di dunia yang merayakan hari Valentine berlomba mencari benda yang paling pas sebagai ekspresi cinta. Pilihan terbesarnya jatuh pada bunga mawar. Bunga ini memang diibaratkan bunga valentine. Dari aneka mawar yang paling disukai oleh pria adalah mawar merah dan pink. Namun, ternyata tak semua kiriman jenis bunga, cokelat dan benda-benda lain berakhir dengan sukses dan romantis.

Nah, para pria ada baiknya simak beberapa hal berikut ini sebelum memilih koleksi bunga tercantik untuk si dia:

1. Jangan Selalu Mawar: Tahukah Anda bahwa mawar terutama yang merah dan pink sudah menjadi ’bunga sejuta umat’. Jadi tidak harus “bunga valentine” itu mawar. Karena itu banyak wanita kurang menyukai bunga yang sudah pasaran ini. Jika ingin pemberian bunga Anda dihargai oleh si dia, cobalah cari tahu jenis bunga apa yang disukai oleh si dia. Jangan sampai si dia sangat menyukai anggrek dan Anda mengiriminya seikat mawar pink! Dengan cara ini pemberian Anda menjadi penuh arti atau makna.

2. Pesan Jauh Hari : Jika Anda memang ingin memberi koleksi bunga, pesanlah paling lambat seminggu sebelum hari Valentine. Harus Anda ingat pria se Jabodetabek dan Indonesia pada hari itu akan memesan bunga juga. Jika terlalu mepet akibatnya Anda akan mendapatkan bunga yang kurang bagus, sudah hampir layu, warnanya tidak sesuai dan terutama jika memakai layan antar, bunga terlambat sampai di tempat penerimanya!

3. Jenis Rangkaian : Pemberian bunga tidak harus berupa rangkaian besar dan penuh. Pertama, tentukan jenis bunga apa yang bisa mewakili perasaan Anda. Jika sempat kunjungi toko bunga online atau yang sudah Anda kenal kualitas layanannya. Lihat dan amati aneka jenis bunga dan rangkaian yang ditawarkan. Tentu saja ini perlu waktu, jadi tidak bisa dilakukan mendadak. Setangkai dua tangkai bunga anggrek mungkin lebih berkesan dari pada seikat besar bunga mawar merah.

4. Memilih Kuntum Bunga: Di hari-hari menjelang Valentine hampir semua jenis bunga terutama bunga mawar harganya melambung. Dari harga setangkai Rp.10.000 di hari biasa bisa menjadi Rp. 20.000 di hari-hari Valentine. Karena itu usahakan untuk mendapatkan bunga yang tersegar atau terbaru agar tahan hingga seminggu untuk dikagumi oleh si dia.

Pilihlah hiasan bunga dengan kuntum yang belum merekah sempurna tetapi sedikit mekar di ujung dan kelopak bunganya rapat. Bunga ini akan mekar dalam beberapa hari. Perhatikan tangkai bunga, pilih tangkai yang panjang sebagai tanda bunga masih baru. Tangkai yang pendek dan sedikit kecokelatan menandakan bahwa bunga sudah cukup lama disimpan atau sudah nyaris layu karena sudah beberapa kali dipotong tangkainya untuk mempertahankan kesegarannya.

5. Kirim ke Kantor: Jika ingin kiriman misalnya hiasan bunga Anda sukses dan membuat si dia gembira, jangan mengirim rangkaian bunga ke rumahnya (apalagi pagi-pagi sekali sebelum si dia terbangun!!!). Karena bunga yang cantik itu hanya akan dikaguminya sendiri dan beberapa orang di rumah. Sebaiknya Anda bisa dari toko bunga dengan mengirimkan bunga ke kantor si dia! Di kantor si dia bukan hanya akan bangga dan kagum tetapi ia bisa memamerkan rangkaian bunga itu ke seluruh isi kantornya.

Sumber:
http://hakem2edu.wordpress.com

Sabtu, 21 November 2009

BUNGA SEBAGAI TANDA BELASUNGKAWA

Sebagai tanda duka cita, karangan bunga biasanya dipajang di rumah duka atau tempat disemayamkannya jenazah. Selanjutnya pada saat jenazah dibawa ke pemakaman maka karangan bunga juga diiringkan untuk ditempatkan di atas makam. Berdasarkan tujuan penggunaan maka karangan bunga duka cita ini hendaknya dibuat seringkas mungkin sehingga tidak merepotkan keluarga atau pihak pengantar jenazah. Yang jelas hendaknya penyampaian tanda ikut berduka cita ini harus dapat tersampaikan. Ukuran karangan bunga yang besar justru dapat merepotkan pada saat dibawa ke makam.

Berdasarkan pengamatan yang sudah sering terjadi, karangan bunga duka setelah sampai pemakaman biasanya hanya langsung dibiarkan dijajar di tepi makam atau bahkan jika jumlahnya cukup banyak akan ditumpuk begitu saja. Nilai keindahan yang seharusnya dipancarkan dari bunga yang terdapat di rangkaian menjadi sia-sia. Berdasarkan sifat keawetan bunga duka tersebut juga memberikan efektivitas yang rendah, karangan papan bunga tidak mungkin dibawa pulang kembali ke rumah, karena bentuk dan sifat rangkaian tidak memungkinkan. Demikian juga dari sisi budaya, menyimpan rangkaian bunga tanda duka cita di rumah sepertinya tidak cocok. Oleh karena itu tempat akhir karangan bunga tersebut sebenarnya di sekitar makam jenazah, padahal setelah upacara pemakaman selesai maka tidak ada lagi yang melihat bahkan memperhatikan karangan bunga tersebut. Saat itu karangan bunga ini sudah menjadi limbah dan biasanya akan dibuang oleh pengurus pemakaman. Pihak keluarga pun sudah tidak mempersoalkan kepemilikan karangan bunga tersebut.

Apabila dilihat dari segi waktu, penulisan nama pengirim secara besar-besar efektif untuk dilihat oleh peziarah jika dipajang dalam jangka waktu cukup lama. Akan tetapi budaya dan ajaran agama yang menganjurkan untuk mensegerakan pemakaman jenazah, maka tujuan tadi menjadi tidak tercapai. Untuk jenazah muslim maka jenazah biasanya berkisar maksimal 1-2 hari saja untuk langsung dikebumikan secepat mungkin, bahkan mungkin pada hari yang sama sudah langsung dimakamkan. Dengan demikian pemberian rangkaian bunga bagi jenazah muslim hendaknya dapat diganti saja dalam bentuk lain yang sekiranya dapat lebih bermanfaat bagi pihak keluarga seperti uang atau bahan makanan pokok. Jika memang tetap ingin menyampaikan dalam bentuk bunga, maka dapat dipilih rangkaian bunga sederhana dan ringkas, tanpa perlu menonjolkan identitas pengirim. Kalau pemakaman tanpa bunga duka cita sama sekali sepertinya juga kurang lengkap, tetapi kembali bahwa bunga memang diperlukan cuma tidak berlebih-lebihan. Yang penting tanda ikut berduka cita dapat disampaikan dan diterima oleh pihak keluarga.

Rangkaian bunga sebagai tanda duka cita sepertinya lebih cocok untuk jenazah yang diperlakukan dengan upacara yang memakan waktu cukup lama. Misal dalam budaya konghucu, dimana jenazah harus disemayamkan sampai beberapa hari sebelum akhirnya dikremasi. Dalam kasus ini, fungsi karangan bunga menjadi lebih terlihat di rumah duka atau tempat persemayaman jenazah.

Tetapi dengan adanya anjuran seperti ini, dampak yang terjadi adalah mungkin jasa pembuatan karangan papan bunga menurun dan lebih jauh lagi petani produsen bunga akan ikut terkena. Sebenarnya pangsa bunga hias saat ini akan terus tumbuh tanpa harus khawatir hanya untuk memenuhi kebutuhan upacara kematian saja.

SUMBER:
http://iqmal.staff.ugm.ac.id


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger